Minggu, 16 Februari 2025

Cara Menumbuhkan Kecintaan pada Ilmu


 Mencintai ilmu akan menumbuhkan motivasi kuat untuk mempelajari dan menerapkan ilmu. Sekaligus tumbuh rasa penghormatan terhadap ilmu tersebut.


Beberapa cara menumbuhkan kecintaan kepada ilmu :


1. *Memberi Nafkah yang Halal.*  Kehalalan makanan yang masuk ke dalam tubuh anak kita sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang perilaku dan kepribadiannya termasuk dalam hal keilmuannya.Makanan akan menjadi darah, daging, hati, dan otak yang merupakan media utama ilmu seseorang.

2. *Menciptakan Lingkungan yang Mendukung.* Kita perlu membangun suasana ilmiah, diskusi, membaca buku, menghadiri majelis ilmu, berkunjung ke toko buku, berkunjung kepada orang yang memiliki profesi yang berbeda untuk mengenalkan bahwa semua ada ilmunya.

3. *Membuat Perpustakaan Sederhana di Rumah.* Hal ini akan mendorong anak untuk gemar membaca. Banyak ilmu dan wawasan yang didapat anak. Pemilihan buku harus disesuaikan dengan usia dan minat baca anak.


Sumber :  "Basic Islamic Parenting" tulisan Sudarisman Ahmad, Lc, MA

Kamis, 13 Februari 2025

Bulan Sya'ban


🌼Bulan Sya'ban adalah bulan istimewa yang sering kali terlewatkan oleh banyak orang karena berada di antara dua bulan yang sangat dimuliakan, yaitu Rajab dan Ramadhan. Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan bulan ini, di mana amal-amal manusia diangkat kepada Allah SWT.

🌼Dari hadist ini, kita diajarkan bahwa bulan Sya'ban adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak amal kebaikan, dan memperbaiki diri. Rasulullah SAW sendiri memberikan contoh dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan ini. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga konsistensi ibadah, agar amal-amal kita diterima dengan keadaan yang terbaik ketika dilaporkan kepada Allah SWT.

🌼Bulan Sya'ban menjadi momen refleksi bagi umat Islam, sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Mari kita manfaatkan waktu di bulan Sya'ban untuk memperbaiki kualitas amal dan meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT.

Selasa, 11 Februari 2025

Apresiasi Murid Berprestasi


Memberikan apresiasi kepada murid berprestasi merupakan bentuk penghargaan madrasah kepada para murid yang sudah mencapai hasil luar biasa dalam bidang akademik, nonakademik, maupun kegiatan ekstrakurikuler.

Pada hari Senin, 10 Februari 2025, madrasah memberikan apresiasi kepada murid-murid yang telah berhasil maju live streaming 1 juz. Ini adalah pencapaian yang luar biasa karena untuk bisa maju live streaming murid-murid harus menyelesaikan setoran 1 juz, lalu diuji oleh guru tahfidz, dan murid terbaik di kelas dengan maksimal kesalahan  10 kali dalam 1 juz yang berhak mengikuti live streaming yang dijadwalkan 3 bulan sekali.

Pada hari tersebut madrasah juga memberikan apresiasi kepada Ananda Hamidah yang telah mengharumkan madrasah dengan menjadi Juara 3 Porseni cabang Tahfidz Juz 30 tingkat Kab. Sukoharjo. 

Semoga apresiasi yang diberikan menambah semangat dari murid-murid untuk lebih berprestasi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Minggu, 09 Februari 2025

Tugas Terberat Orang Tua dan Guru


Tugas terberat adalah menjadikan anak dan anak didik mencintai ilmu. Yang dengan kecintaan ini mengantarkannya menjadi bersemangat dalam belajar. Mereka cerdas bukan karena dicecar dengan latihan soal, tetapi karena tingginya keterlibatan emosi saat belajar, sehingga proses pelekatan informasi ke dalam otak akan lebih baik.

Jika anak-anak hanya kita dorong untuk memperoleh nilai yang tinggi di setiap pelajaran, mereka mungkin akan menjadi bintang di kelasnya, tetapi bukan bintang dalam kehidupannya.

Kecintaan terhadap ilmu mendorong mereka berprestasi. Tetapi prestasi akademik bukan tujuannya. Dan jika prestasinya bukan yang terbaik di kelas, mentalnya akan tetap kuat. Tidak runtuh.

Beda sekali antara menanamkan  ilmu dengan melatihnya agar terampil mengerjakan soal ujian.


Sumber :  "Segenggam IMAN Anak Kita"  tulisan Mohammad Fauzil Adhim

Kamis, 06 Februari 2025

Sya’ban, Bulan Persiapan Menuju Ramadhan


 🪻Bulan Sya’ban telah tiba, menjadi pengantar menuju bulan suci Ramadhan. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Rajab rahimahullah, Sya’ban adalah mukadimah bagi Ramadhan, di mana kita dianjurkan untuk mulai membiasakan diri dengan ibadah yang akan kita lakukan di bulan suci nanti.


🪻Di bulan ini, umat Islam disyariatkan untuk berpuasa dan memperbanyak membaca Al-Qur’an agar hati dan jiwa lebih siap menyambut bulan penuh keberkahan. Dengan memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban, kita melatih diri untuk lebih taat kepada Allah dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya.


🪻Mari manfaatkan bulan Sya’ban dengan memperbanyak amal ibadah, agar ketika Ramadhan tiba, kita telah siap secara fisik dan spiritual untuk meraih pahala dan keberkahan yang melimpah.

Minggu, 02 Februari 2025

Apel Pagi Sebagai Upaya Pembentukan Disiplin di MI At Taqwa Nguter


 Apel pagi adalah salah kegiatan rutin yang dilakukan di MI At Taqwa Nguter. Apel pagi dilaksanakan setiap hari Senin pagi dengan mengumpulkan seluruh murid MI At Taqwa di halaman madrasah dengan berbaris sesuai kelas masing-masing. 

Diantara kegiatan yang dilakukan saat apel pagi adalah tahfidz pagi oleh petugas, pembacaan ikrar pelajar muslim, pembacaan tata tertib madrasah, dan nasihat dari pembina apel. Selain itu diadakan juga pengecekan kedisiplinan murid, seperti kuku, rambut, kaos kaki, perlengkapan seragam, dan lain sebagainya.

Dengan apel pagi diharapkan para murid menjadi lebih tertib dan disiplin yang tentunya akan berimbas kepada peningkatan mutu madrasah.

Prinsip Bijak dalam Memberikan Hukuman pada Anak


Mendidik anak tanpa aturan yang harus dihormati dapat membuat anak tidak mampu mengendalikan diri serta menjadikannya pribadi asosial, tidak dapat bermasyarakat.

Namun perlu kita perhatikan beberapa hal ketika kita harus menghukum anak .

1. Menghukum Bukan Sebagai Luapan Emosi. Hukuman bertujuan meluruskan perilaku anak. Hukuman yang hanya sekedar pelampiasan emosi justru menyuburkan "kenakalan" anak.

2. Bertujuan Mendidik Anak agar Memiliki Sikap yang Baik. Anak menjadi mengerti apa yang seharusnya dilakukan dan faham mengapa dia mendapat hukuman.

3. Mengajarkan Bahwa Setiap Perbuatan Mempunyai Konsekuensi. Agar anak berfikir ketika akan melakukan setiap tindakan.

4. Hukumlah Anak, Tetapi Jangan Menyakiti. Jangan memojokkan anak dengan pertanyaan atau ancaman yang membuatnya mati kutu.

5. Kasih Sayang Mendahului Kemarahan. Usap kepala, kecup keningnya saat mereka menunjukkan keinginan memperbaiki  diri.


Sumber : "Saat Berharga Untuk Anak Kita" tulisan Mohammad Fauzil Adhim